Jakarta, matacandra.online  – Badan Penyelenggara (BP) Haji resmi berubah status menjadi Kementerian Haji dan Umrah setelah DPR RI mengesahkan RUU Perubahan Ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah dalam Rapat Paripurna ke-4 Masa Sidang I Tahun Sidang 2025-2026, Selasa (26/8/2025).

Dalam rapat evaluasi Haji 2025, Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menyampaikan bahwa Mochamad Irfan Yusuf atau akrab disapa Gus Irfan, yang saat ini menjabat sebagai Kepala BP Haji, akan ditunjuk sebagai Menteri Haji dan Umrah.

“Tentu nanti Gus Irfan tidak lagi sebagai Kepala Badan, tapi akan menjadi Menteri Haji. Aturan terkait itu sudah ditetapkan, bahkan kemungkinan besar kementerian ini mulai berjalan dalam 30 hari setelah undang-undang disahkan,” ujar Marwan di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (27/8/2025).

Profil Singkat Gus Irfan

Gus Irfan lahir di Jombang, 24 Juni 1962, dan merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari. Ayahnya, KH Yusuf Hasyim, juga merupakan tokoh penting NU.

Pendidikan dasarnya ditempuh di Jombang hingga SMA, lalu melanjutkan kuliah di Universitas Brawijaya Malang hingga memperoleh gelar sarjana (1985) dan magister. Sejak 1989, ia aktif dalam dunia pesantren sebagai Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng. Ia juga pernah menjabat Komisaris PT BPR Tebuireng (1996–2016) serta menjadi pengasuh Pesantren Al-Farros sejak 2006.

Selain itu, Gus Irfan sempat mengajar di AKPER Widyagama (2013–2016) dan tercatat sebagai juru bicara pada masa kampanye Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019, berkat perannya yang cukup strategis di lingkungan Lembaga Perekonomian NU (LPNU).

Dengan rekam jejak panjang di pesantren, dunia pendidikan, hingga politik, Gus Irfan dipandang sebagai sosok yang tepat untuk memimpin Kementerian Haji dan Umrah yang baru dibentuk tersebut.(RED.AL)