Jakarta, penanuswantara.online – Gelombang desakan publik terus menguat pasca meninggalnya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online yang dilindas kendaraan taktis Brimob saat aksi di kawasan Pejompongan, Kamis (28/8/2025) malam. Ratusan hingga ribuan pengemudi ojol turun ke jalan menuntut penegakan hukum tanpa tebang pilih.
Pada Jumat (29/8), massa mendatangi Markas Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang, Jakarta Pusat. Mereka meminta kepastian bahwa oknum Brimob yang berada di dalam kendaraan rantis segera diadili dan dijatuhi hukuman berat.
“Polisi itu tugasnya melindungi rakyat, bukan membunuh! Jangan ada perlindungan bagi pelaku. Harus dihukum seadil-adilnya,” tegas Galuh (42), salah seorang driver ojol.
Di hadapan massa, perwakilan Brimob menyampaikan permintaan maaf dan mengklaim kejadian tersebut tidak disengaja. Namun pernyataan itu justru memicu teriakan protes dari para pengunjuk rasa. Polisi menyatakan sudah menahan tujuh anggota Brimob yang diduga terlibat dan berjanji mengumumkan perkembangan penyidikan secara terbuka.
Situasi sempat mereda usai dialog, tetapi menjelang sore aksi kembali memanas. Massa mencopot papan nama markas Brimob, menyalakan petasan, hingga memaksa masuk ke ruas jalan. Polisi akhirnya menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, membuat banyak orang mengalami sesak napas.
Presiden Prabowo: “Tidak Ada yang Kebal Hukum”
Presiden Prabowo Subianto angkat suara atas insiden ini. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam sekaligus menegaskan komitmennya agar kasus ditangani transparan.
“Saya sangat terkejut dan kecewa. Pemerintah menjamin kasus ini akan diselidiki tuntas. Jika terbukti melanggar aturan, pelaku akan ditindak tegas sesuai hukum,” ujar Prabowo dalam pernyataan resminya.
Ia juga memastikan pemerintah memberi perhatian khusus bagi keluarga Affan. “Orang tua dan saudara-saudaranya akan dijamin kehidupannya,” tambahnya.
Suasana Pemakaman Penuh Isak Tangis
Jenazah Affan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta, Jumat sore. Ribuan pengemudi ojek online ikut mengantar almarhum ke peristirahatan terakhir. Tangis pecah di sepanjang prosesi, bahkan ibunda Affan sempat pingsan saat pemakaman berlangsung.
Sejumlah tokoh hadir, di antaranya politikus Anies Baswedan, anggota DPR Rieke Dyah Pitaloka, serta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi. Mereka kompak menyerukan agar kasus ini dituntaskan dan keadilan ditegakkan.
“Terima kasih untuk semua yang sudah membantu sejak TKP sampai pemakaman. Semoga amal ibadah cucu kami diterima,” kata kakek Affan lirih di hadapan pelayat.
Kapolda Asep kembali menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa tersebut. “Kami janji akan menuntaskan kasus ini dan memastikan hal serupa tidak terulang,” ujarnya.(red.al)
0 Komentar