Kediri, matacandra.online – Dampak amukan massa pada Sabtu (30/8) lalu masih terasa hingga kini. Kerusuhan tersebut tidak hanya merusak gedung pemerintahan, kantor dewan, dan markas kepolisian, tetapi juga menyasar fasilitas umum yang vital, termasuk lampu lalu lintas di beberapa titik strategis.
Sedikitnya tiga titik lampu lalu lintas menjadi sasaran perusakan massa. Lokasi tersebut berada di pertigaan Katang, Kecamatan Ngasem, perempatan Bogo, Kecamatan Plemahan, dan perempatan depan Masjid An-Nur, Kecamatan Pare.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kediri, Soehardi, mengungkapkan kerusakan terparah terjadi di perempatan Bogo.
“Di Bogo, semua lampu ASPK yang berjumlah delapan unit pecah dan tidak berfungsi. Kontrol utama juga rusak total, sehingga seluruh sistem mati,” jelasnya, Senin (1/9).
Sementara itu, di pertigaan Katang, kerusakan terjadi pada sisi barat. Seluruh lampu ASPK padam, satu unit lampu hancur, dan perangkat kontrol ikut rusak.
“Untuk Katang, perbaikannya membutuhkan penggantian lampu dan kontrol baru agar sistem bisa kembali berfungsi normal,” tambah Soehardi.
Berbeda dengan dua titik lainnya, kerusakan di perempatan Masjid An-Nur, Pare, relatif lebih ringan. Hanya beberapa lampu yang pecah, sementara kontrol masih berfungsi.
“Perbaikannya cukup dengan mengganti lampu yang rusak, tidak perlu mengganti kontrol,” terangnya.
Soehardi mengakui, kerusakan ini berdampak signifikan pada kelancaran arus lalu lintas di tiga lokasi tersebut. Untuk meminimalisir risiko kecelakaan, pihaknya telah melakukan perbaikan darurat di dua titik, yakni Katang dan Bogo.
“Hanya lokasi di Pare yang belum diperbaiki. Kami targetkan dalam beberapa hari ke depan bisa segera tuntas,” ujarnya.
Dishub Kediri juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintas di area yang masih mengalami gangguan lalu lintas dan mematuhi arahan petugas di lapangan.(red.al)
0 Komentar