KEDIRI, tjahayatimoer.net  – Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menyampaikan keprihatinannya atas kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Aksi massa yang berujung perusakan dan penjarahan fasilitas publik ini menimbulkan dampak besar bagi masyarakat.

Dalam kunjungan ke Kediri, Gus Ipul – sapaan akrab Syaifullah Yusuf – memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan aparat keamanan yang bergerak cepat memulihkan situasi.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati dan jajaran aparat yang telah bekerja keras sehingga situasi di Kabupaten Kediri bisa segera kembali kondusif,” ujar Gus Ipul saat meresmikan Gedung SDI Ulumiyah Al Ma’ruf, Desa Tertek, Kecamatan Pare, Minggu (7/9/2025) malam.

Ia juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam membangun daerah, serta berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.


Bupati Cabut Surat Edaran Jam Malam Pelajar

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito), yang turut hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa pemerintah kabupaten sempat memberlakukan jam malam khusus pelajar.

Kebijakan ini diterapkan setelah diketahui banyak pelaku perusakan dan penjarahan berasal dari kalangan anak di bawah umur, khususnya siswa SMP dan SMA.

Namun, setelah melakukan evaluasi bersama, Mas Dhito memutuskan untuk mencabut surat edaran jam malam tersebut.

“Berdasarkan hasil evaluasi, saya mencabut surat edaran jam malam. Mulai malam ini, saya nyatakan Kabupaten Kediri kembali menjadi daerah yang guyub rukun, adem tentrem, gemah ripah loh jinawi, atau dalam keadaan kondusif,” tegas Mas Dhito.


Kerusakan Meluas ke Gedung DPRD dan Kantor Polisi

Kerusuhan yang terjadi tidak hanya menyasar gedung pemerintahan, tetapi juga merembet ke Gedung DPRD Kediri, pos keamanan, hingga kantor kepolisian.

Mas Dhito menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberikan toleransi terhadap siapapun yang terlibat dalam aksi anarkis tersebut.

“Bangunan yang terbakar bisa kita bangun kembali, arsip yang hilang bisa dicetak ulang. Tapi yang menjadi persoalan serius adalah fakta bahwa mayoritas pelaku anarkisme adalah para pelajar,” ungkapnya.

Bupati juga meminta peran aktif orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam aksi yang merugikan masyarakat.

“Saya tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dan pengawasan dari bapak dan ibu semua. Mari kita bergandengan tangan menjaga generasi muda kita,” katanya.


Harapan untuk Pendidikan dan Masa Depan Kediri

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul berharap SDI Ulumiyah Al Ma’ruf yang baru diresmikan dapat melahirkan generasi penerus yang berintegritas dan berperan aktif dalam membangun bangsa.

Kerusuhan ini menjadi pengingat pentingnya pendidikan karakter dan pengawasan sosial, agar para pelajar tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan destruktif.

Dengan situasi yang mulai kondusif, Pemkab Kediri berkomitmen mempercepat pemulihan fasilitas publik yang rusak serta memperkuat kolaborasi dengan masyarakat demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.(red.al)