Jakarta, matacandra.online – Politisi muda sekaligus tokoh sayap kanan Amerika Serikat (AS), Charlie Kirk, tewas setelah tertembak saat tengah memberikan pidato di Universitas Utah Valley, Orem, Utah, Rabu (10/9/2025) waktu setempat. Peluru yang menembus lehernya menyebabkan luka fatal hingga ia dinyatakan meninggal dunia.
Insiden tragis ini kembali menyoroti maraknya kasus penembakan di AS, yang sebagian besar disebabkan oleh bebasnya kepemilikan senjata api di negara tersebut.
Detik-Detik Penembakan
Menurut laporan saksi mata, Kirk sempat melempar topi ke arah kerumunan sebelum tembakan dilepaskan. Suasana acara yang awalnya penuh semangat berubah menjadi kepanikan setelah peluru mengenai dirinya.
Pihak kepolisian langsung menutup lokasi acara bertajuk “The American Comeback Tour” dan memperketat pengamanan di sekitar area kampus. Hingga kini, pelaku penembakan belum teridentifikasi.
Mantan Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi kabar meninggalnya Kirk melalui platform Truth Social.
“Charlie Kirk yang hebat, bahkan legendaris, telah meninggal dunia,” tulis Trump.
“Tidak ada yang memahami hati dan jiwa anak muda Amerika lebih dari Charlie.”
Siapa Charlie Kirk?
Charlie Kirk dikenal sebagai figur muda Partai Republik yang memiliki jutaan pengikut di media sosial. Ia merupakan pendiri Turning Point USA, sebuah organisasi konservatif yang ia dirikan saat berusia 18 tahun. Dalam waktu kurang dari 10 tahun, organisasi ini berkembang menjadi gerakan pemuda konservatif terbesar di AS.
Kirk dikenal sebagai pendukung setia Donald Trump. Ia aktif mengkampanyekan ideologi Trumpisme, termasuk klaim kecurangan pemilu 2020, penentangan terhadap kebijakan imigrasi, hingga kritik tajam terhadap komunitas transgender.
Seorang penulis buku politik, Kyle Spencer, menggambarkan Kirk sebagai figur berpengaruh di kalangan konservatif muda.
“Charlie Kirk adalah nasionalis Kristen yang karismatik dan menjadi juru bicara utama ide-ide ekstremis dan Trumpisme,” ujar Kyle.
Turning Point USA juga disebut melatih sejumlah aktivis yang terlibat dalam kerusuhan Capitol Hill pada 6 Januari 2021, ketika Trump kalah dari kandidat Demokrat Joe Biden.
Selain itu, Kirk juga memimpin Turning Point Action, organisasi yang dipercaya Trump untuk menggalang kampanye dari pintu ke pintu selama Pemilu Presiden 2024.
Perjalanan Karier Politik
Lahir dan dibesarkan di pinggiran Chicago, Kirk memutuskan tidak melanjutkan kuliah dan justru fokus pada dunia aktivisme sejak remaja.
Pada tahun 2016, ia sempat menjadi asisten pribadi Donald Trump Jr., putra mantan Presiden Donald Trump, yang semakin memperkuat posisinya di lingkaran Partai Republik.
Ia kemudian dikenal luas melalui “The Charlie Kirk Show”, salah satu podcast politik paling populer di AS, di mana ia sering menyuarakan pandangan pro-Trump, teori konspirasi pemilu, hingga narasi kontroversial tentang pandemi Covid-19.
Pernyataan Kontroversial
Kirk kerap menjadi sorotan publik karena pernyataan provokatifnya. Pada September 2024, ia memicu kontroversi besar setelah mengklaim bahwa imigran asal Haiti memakan kucing dan anjing di Ohio.
Klaim ini kemudian diulang oleh Trump dalam debat presidensial melawan kandidat Demokrat Kamala Harris, meski kemudian terbukti tidak berdasar.
Dalam wawancara bersama AFP tahun lalu, Kirk tetap membela ucapannya.
“Saya katakan, kami menyebarkan kebenaran,” tegas Kirk saat itu.
Reaksi Publik dan Kondisi Terkini
Bagi para pendukungnya, Kirk dianggap sebagai pembela nilai konservatif dan suara generasi muda di Partai Republik. Namun, bagi lawan politiknya, ia sering dipandang sebagai sosok yang memicu polarisasi dan menyebarkan ide ekstremis.
Hingga saat ini, pihak berwenang Utah masih memburu pelaku penembakan. Sementara itu, komunitas internasional dan kelompok HAM menyerukan agar AS segera memperketat regulasi kepemilikan senjata api guna mencegah tragedi serupa terulang kembali.
Kematian Charlie Kirk diperkirakan akan mengguncang peta politik AS, terutama menjelang pemilihan umum berikutnya, mengingat posisinya sebagai salah satu tokoh muda paling berpengaruh dalam gerakan konservatif.(RED.AL)
0 Komentar