Jakarta,  matacandra.online – Presiden Prabowo Subianto akhirnya memutuskan untuk tetap memenuhi undangan Presiden China, Xi Jinping, dengan bertolak ke Beijing pada Selasa malam (2/9/2025). Keputusan ini diambil setelah sebelumnya sempat membatalkan keberangkatannya karena situasi dalam negeri yang memanas akibat gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di beberapa daerah.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa kunjungan Presiden Prabowo bersifat sangat singkat. Prabowo dijadwalkan langsung kembali ke Indonesia pada Rabu malam (3/9/2025).

“Demi menjaga hubungan baik dengan pemerintah Tiongkok, Bapak Presiden memutuskan untuk berangkat malam ini. Kunjungan ini hanya sebentar, namun diharapkan tetap membawa manfaat positif bagi Indonesia,” ujar Prasetyo melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa malam.

Undangan Khusus untuk Parade Militer

Prasetyo mengungkapkan bahwa pemerintah China secara khusus meminta kehadiran Prabowo untuk menghadiri peringatan 80 tahun kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, yang akan diisi parade militer berskala internasional.

“Ada permintaan khusus dari pemerintah Tiongkok agar Bapak Presiden hadir, setidaknya satu hari, pada acara peringatan dan parade militer tersebut,” jelasnya.

Parade militer ini akan dihelat pada Rabu pagi (3/9/2025) dan diperkirakan berlangsung selama 70 menit, menampilkan berbagai persenjataan mutakhir seperti rudal hipersonik dan sistem drone terbaru. Acara ini juga akan menjadi ajang Presiden Xi Jinping menunjukkan peran China sebagai kekuatan global di tengah ketidakpastian geopolitik dunia.

Lebih dari 20 kepala negara akan hadir, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Dari negara Barat, hanya Perdana Menteri Slovakia Robert Fico dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic yang dipastikan hadir.

Keputusan Berangkat Setelah Sempat Batal

Seharusnya, Prabowo berangkat ke China pada akhir pekan lalu. Namun, situasi dalam negeri yang memanas membuatnya memutuskan untuk tetap tinggal di Tanah Air.

“Bapak Presiden ingin memantau dan memimpin langsung proses penyelesaian masalah dalam negeri yang tengah berlangsung,” ungkap Prasetyo.

Keputusan itu diambil setelah terjadi aksi pembakaran gedung pemerintahan, penjarahan, dan korban jiwa akibat bentrokan antara aparat dan massa. Prabowo juga sempat menggelar rapat kabinet darurat untuk membahas langkah penanganan situasi krisis tersebut.

Dalam pernyataan sebelumnya, Prabowo menegaskan bahwa negara wajib hadir untuk melindungi rakyat dari aksi-aksi yang bersifat anarkis.

“Kepada pihak Kepolisian dan TNI, saya perintahkan untuk mengambil tindakan tegas terhadap segala bentuk perusakan fasilitas umum, penjarahan rumah maupun tempat usaha, sesuai hukum yang berlaku,” tegas Prabowo.

Fokus Utama: Stabilitas Nasional dan Diplomasi

Meskipun kunjungan ini singkat, pemerintah berharap kehadiran Prabowo di Beijing dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia-China, khususnya dalam bidang pertahanan, ekonomi, dan kerja sama strategis lainnya.

Kunjungan Prabowo juga menjadi momentum diplomasi penting di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global, di mana Indonesia berupaya menjaga posisi netral namun tetap aktif dalam forum internasional.

Prabowo dijadwalkan menghadiri upacara resmi di Beijing pada Rabu pagi sebelum segera kembali ke Jakarta pada malam harinya.(red.AL)