Kediri, matacandra.online  – Pemandangan memilukan masih terlihat di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Jawa Timur. Puing bangunan, abu sisa kebakaran, dan kaca pecah masih berserakan. Beberapa mobil dinas hangus terbakar, sementara dinding gedung menghitam akibat amukan api.

Jejak kerusuhan yang terjadi pada Sabtu malam (30/8/2025) ini meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Kediri.

Namun, situasi ini akan mulai berubah pada Jumat pagi (5/9/2025). Pemkab Kediri mengajak seluruh warga untuk ikut serta dalam gerakan “Jumat Bersih”, sebuah aksi gotong royong yang bertujuan membersihkan area kantor pemerintahan sekaligus memulihkan kepercayaan masyarakat. Ajakan ini disampaikan melalui akun resmi Diskominfo Kediri.

“Ayo Cah, Ngresiki Kantor Pemkab,”
demikian bunyi poster digital yang diunggah, lengkap dengan jadwal kegiatan pukul 08.00–11.00 WIB di halaman kantor Pemkab Kediri.

Kerusuhan 30 Agustus: Amuk Massa yang Membakar Fasilitas Umum

Kerusuhan pada akhir Agustus bermula ketika ratusan massa menyerbu gedung DPRD Kabupaten Kediri di Kecamatan Ngasem. Kursi, papan nama, hingga sepeda motor diangkut ke jalan sebelum dibakar.
Amukan massa kemudian berlanjut ke area belakang Pemkab, di mana Museum Bagawanta Bhari, tempat penyimpanan benda-benda bersejarah Kediri, menjadi sasaran perusakan dan penjarahan.

Pintu museum dirusak, etalase pecah, dan sejumlah artefak berharga hilang.
Menurut laporan Detik Jatim dan Radar Tulungagung, barang-barang yang hilang meliputi plakat HVA Sidomulyo, bata berinskripsi, arca Sumber Cangkring, kepala arca Ganesha, kain batik kuno, hingga buku-buku bersejarah.

Asosiasi Museum Indonesia mengecam keras insiden ini, menyebutnya sebagai “kerugian besar bagi warisan budaya bangsa.”
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, juga meminta masyarakat segera mengembalikan artefak yang dijarah.

“Benda-benda itu bukan milik pribadi, melainkan warisan untuk anak cucu kita,” tegasnya.

Jumat Bersih: Dari Abu, Lahir Harapan Baru

Melihat kondisi yang memprihatinkan, Pemkab Kediri menginisiasi Jumat Bersih sebagai langkah awal pemulihan.
Kegiatan ini bukan sekadar membersihkan puing, abu, dan kaca pecah, melainkan juga upaya simbolis merajut kembali kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat.

Dalam poster resmi, Pemkab menyampaikan pesan penuh makna:

“Mengundang semua masyarakat untuk merajut puing-puing harapan di Kantor Pemkab Kediri. Kita akan bersih-bersih akibat kerusuhan dan pembakaran Sabtu kemarin.”

Masyarakat yang ingin berpartisipasi cukup datang dengan niat tulus dan, bila memungkinkan, membawa peralatan sederhana seperti sapu, ember, atau sarung tangan.
Acara akan dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 11.00 WIB.
Selain warga, kegiatan ini juga akan diikuti oleh petugas kebersihan, Satpol PP, ASN, mahasiswa, serta komunitas relawan.

Tiga Pesan Utama dari Gerakan Jumat Bersih

Pemkab Kediri ingin menyampaikan pesan penting melalui aksi kolektif ini:

  1. Menyatukan warga dan pemerintah – Mengajak masyarakat melihat bahwa kantor Pemkab adalah rumah bersama yang harus dijaga, bukan musuh.

  2. Menjaga warisan budaya – Membersihkan sisa kerusuhan sekaligus menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap peninggalan sejarah yang tak ternilai.

  3. Memulihkan kondisi psikologis warga – Bersih-bersih tidak hanya menghapus abu dan jelaga, tetapi juga membantu menenangkan hati masyarakat pasca-kerusuhan.

Langkah Awal Pemulihan Kediri

Jumat Bersih menjadi momen penting sebelum langkah besar berikutnya, seperti renovasi gedung Pemkabpemulihan Museum Bagawanta Bhari, dan peningkatan keamanan artefak budaya.

Hari Kamis (4/9), halaman Pemkab Kediri masih tampak berantakan. Namun, esok paginya ratusan warga diperkirakan akan hadir membawa sapu dan ember. Mereka akan bekerja sama menyapu abu, memungut pecahan kaca, dan mengepel sisa jelaga.

Gerakan ini bukan sekadar kerja bakti biasa, tetapi pernyataan simbolis bahwa Kediri tidak akan dikalahkan oleh api.
Dari abu kehancuran, harapan baru siap lahir.

“Ayo Cah, Ngresiki Kantor Pemkab! Jumat Bersih, 5 September 2025, pukul 08.00–11.00 WIB.”

(red.al)