KEDIRI,  matacandra.online – Setelah sempat dilakukan pembelajaran daring pada Senin (1/9/2025), ribuan pelajar di Kota Kediri kembali mengikuti pembelajaran tatap muka mulai Selasa (2/9/2025). Keputusan ini diambil setelah situasi di Kota Kediri dinilai berangsur kondusif pasca-kerusuhan yang terjadi akhir pekan lalu.

“Alhamdulillah kondisi Kota Kediri mulai membaik. Karena itu, kegiatan belajar mengajar kembali dilaksanakan secara tatap muka,” ujar Wali Kota Kediri, Vinanda, yang juga menegaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk memantau perkembangan keamanan di wilayahnya.

Wali Kota Tekankan Pengawasan Anak oleh Orang Tua

Meskipun situasi sudah lebih aman, Vinanda mengingatkan masyarakat, khususnya para orang tua, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Ia meminta agar pelajar tidak keluar rumah di malam hari, terutama setelah pukul 20.00 WIB.

“Jika bisa, anak-anak sudah berada di rumah pukul 20.00 untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

Imbauan ini dikeluarkan lantaran tidak sedikit pelajar SMP dan SMA yang terlibat dalam aksi penjarahan saat kerusuhan beberapa hari lalu, sebagian besar tanpa diketahui oleh orang tuanya.

“Kalau pun harus keluar malam untuk kegiatan yang positif, seperti belajar kelompok atau kegiatan keagamaan, silakan saja. Namun, tetap harus dalam pengawasan orang tua,” tambahnya.

Keamanan Kota Tetap Dijaga Ketat

Hingga Senin (1/9/2025) malam, sejumlah objek vital di Kota Kediri, seperti kantor Pemkot Kediri dan Polres Kediri Kota, masih dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan TNI. Beberapa lampu di area Satlantas Polres Kediri Kota juga sengaja dimatikan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kericuhan susulan, seperti yang terjadi pada Sabtu (30/8/2025) malam.

Selain itu, patroli gabungan rutin dilakukan untuk memastikan keamanan kota. Bahkan, pegawai di organisasi perangkat daerah (OPD) juga turut berjaga di kantor masing-masing.

“Kota Kediri sekarang aman. Masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa, termasuk pelaku UMKM yang bisa berjualan dengan tenang,” terang Vinanda.

ASN Tetap Layani Masyarakat Meski Fasilitas Rusak

Dalam apel pagi di halaman balai kota, ratusan ASN Pemkot Kediri masih menggunakan pakaian bebas seperti hari sebelumnya, bukan seragam dinas khaki. Hal ini merupakan bagian dari langkah penyesuaian pasca-kerusuhan yang merusak sejumlah fasilitas pemerintahan.

Vinanda menekankan kepada ASN untuk tetap memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, meski kondisi gedung dan fasilitas belum sepenuhnya pulih.

“Saya mengajak seluruh pegawai tetap bekerja profesional. Jangan sampai kerusakan fasilitas mengganggu pelayanan publik,” ungkapnya.

Selain itu, ia meminta para pegawai pemerintah untuk membantu meredakan keresahan masyarakat dengan tidak menyebarkan informasi hoaks, yang dinilai menjadi salah satu pemicu ketakutan di tengah masyarakat.

Pembelajaran Kembali Normal

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Kediri sempat mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 400.3.5/2148/419.109/2025 yang mengatur agar pembelajaran di jenjang TK, SD, dan SMP berlangsung secara daring pada 1–4 September 2025. Kebijakan serupa juga diterapkan untuk SMA/SMK melalui Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kediri.

Namun, mulai Selasa (2/9/2025), SE tersebut resmi dicabut setelah kondisi dinilai aman, sehingga proses belajar mengajar kembali dilakukan secara tatap muka.

Dengan berjalannya kembali aktivitas sekolah dan pelayanan publik, Pemkot Kediri berharap roda kehidupan masyarakat segera normal dan rasa aman kembali terjaga.(RED.AL)