KEDIRI, matacandra.online – Pepatah “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” benar-benar dibuktikan oleh siswa SMKN 1 Ngasem, Kabupaten Kediri. Berkat kekompakan dan kerja sama yang solid, mereka berhasil meraih juara dua dalam kompetisi pembuatan konten iklan tingkat nasional yang digelar JNE di Jakarta.
Kompetisi ini bahkan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Namun, para pelajar ini tetap percaya diri dan berhasil membuktikan kemampuan mereka. Prestasi ini semakin membanggakan karena proses persiapan dilakukan dalam waktu sangat singkat, yakni hanya sepekan sebelum batas pengumpulan karya.
“Kami hanya butuh waktu sehari semalam untuk produksi konten iklan. Meski terasa mustahil, akhirnya bisa terselesaikan berkat kerja sama seluruh tim,”
ungkap Dhani Muzaqi, art director tim produksi.
Kreativitas Tanpa Batas dalam Waktu Terbatas
Lomba dengan tema “Inspirasi Tanpa Batas” ini menantang peserta untuk menampilkan kreativitas terbaik. Awalnya, tim SMKN 1 Ngasem berencana mengambil gambar di pasar tradisional. Namun, lokasi tersebut sulit diakses. Akhirnya, kantin sekolah mereka disulap menjadi pasar lengkap dengan properti pendukung, sehingga terlihat realistis dalam video.
“Syuting dilakukan saat liburan semester, jadi sekolah sedang kosong dan kantin tutup,” jelas Dhani.
Pengadaan properti menjadi tantangan tersendiri, tetapi berkat kekompakan dan gotong royong tim, hambatan itu berhasil diatasi.
“Semua properti harus terlihat realistis, dan teman-teman sangat kooperatif dalam mengumpulkannya,” tambahnya.
Perselisihan Ide hingga Cuaca Buruk
Menurut sang produser, Tedo Haris, proses produksi tidak berjalan mulus. Perselisihan ide sempat terjadi di awal perencanaan. Namun, semua gagasan akhirnya digabung menjadi satu konsep yang solid.
“Banyak ide yang muncul, akhirnya kami satukan agar tidak ada yang merasa ditinggalkan,” ujar Tedo.
Selain itu, cuaca yang sering hujan juga menghambat proses syuting.
“Hujan terus-menerus membuat mood tim turun. Bahkan ada yang hampir menyerah,” kenang Tedo.
Beruntung, kameramen tim mampu bergerak cepat sehingga sisa waktu yang terbatas dapat dimanfaatkan maksimal.
Aktor Utama yang Menjadi Kunci Cerita
Peran utama dalam video dipercayakan kepada Al Luthfi, yang awalnya belum memiliki pengalaman akting.
“Awalnya berat sekali, tapi saya terus belajar agar bisa menyesuaikan dengan cerita yang dibuat tim,”
ujar Luthfi.
Menurut Tedo, Luthfi dipilih karena memiliki karakter wajah yang unik dan cocok dengan peran yang dibutuhkan.
“Dari segi psikologis dan demografis, Luthfi adalah pilihan terbaik untuk menjadi pemeran utama,” tegasnya.
Detik-Detik Menjelang Deadline
Tantangan lain muncul saat proses pengumpulan karya. Tim baru berhasil mengirimkan video kurang dari satu jam sebelum deadline, membuat mereka ketar-ketir.
“Kami submit karya sekitar satu jam sebelum penutupan. Rasanya tegang sekali,” kata Tedo.
Satu bulan kemudian, hasil lomba diumumkan. Dari 3.800 karya peserta, karya mereka berhasil masuk tiga besar dan dinobatkan sebagai juara kedua.
“Kami tidak menyangka bisa meraih posisi ini. Semua kerja keras kami terbayar lunas,” tutur Dhani dengan bangga.
Apresiasi dari Sekolah
Prestasi gemilang ini mendapat apresiasi penuh dari pihak sekolah. Kepala SMKN 1 Ngasem, Alvin Hilmi, MM, S.Pd, mengungkapkan kebanggaannya.
“Kami akan terus memberikan dukungan, baik material maupun non-material, agar tim perfilman SMKN 1 Ngasem semakin berprestasi,”
ujarnya, Jumat (10/9).
Inspirasi untuk Generasi Muda
Bagi tim SMKN 1 Ngasem, kemenangan ini bukan sekadar gelar juara, tetapi juga bukti bahwa keterbatasan bukan penghalang, melainkan tantangan yang harus dihadapi dengan keberanian dan kreativitas.
Mereka berharap prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain, bahwa kerja sama tim, semangat berkarya, dan mimpi besar mampu membawa anak-anak muda meraih pencapaian yang luar biasa.
Dengan pencapaian ini, SMKN 1 Ngasem tidak hanya mengharumkan nama sekolah dan daerah, tetapi juga membuktikan bahwa pelajar Indonesia mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan melawan peserta dari kalangan mahasiswa.(red.al)
0 Komentar