Kediri,  matacandra.online – Keluhan warga kembali mencuat terkait banyaknya lampu penerangan jalan umum (PJU) yang padam di sejumlah titik perbatasan Kota Kediri. Kondisi jalan yang gelap gulita membuat warga merasa tidak aman dan rawan kecelakaan, terutama saat malam hari dan kondisi cuaca buruk.

Salah satu warga Kelurahan Manisrenggo, Nadia (25), mengungkapkan keresahannya terhadap situasi tersebut. Menurutnya, beberapa lampu jalan di Jl. Sersan Suharmaji, yang merupakan akses utama warga, sudah beberapa kali padam dalam sepekan terakhir.

“Beberapa hari lalu juga padam. Waktu itu hujan deras dan gerimis, jadi takut juga lewat situ,” ujarnya dengan nada khawatir.

Kondisi ini turut menjadi sorotan Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Kediri. Anggota DPRD, Imam Wihdan Zarkasyi, menegaskan bahwa padamnya PJU di sejumlah titik bukan masalah sepele, sebab berpotensi mengancam keselamatan masyarakat pengguna jalan.

“Masalah ini harus segera ditindaklanjuti. Penerangan jalan menyangkut keselamatan bersama,” tegas Imam.

Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kediri membenarkan bahwa sebagian besar PJU yang padam berada di kawasan perbatasan atau jalan non-protokol. Mereka mengaku tengah menyiapkan langkah perbaikan besar-besaran dengan menargetkan ratusan titik PJU rampung diperbaiki tahun ini.

Kepala Bidang Manajemen Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub Kota Kediri, I Gede Sasana Dibya, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengganti seluruh 3.149 titik PJU dalam kota dengan lampu LED hemat energi.

“Dari sebelumnya pakai lampu Son 250 watt dan mercury 150 watt, kini sudah beralih ke LED karena lebih efisien,” terang Gede.

Namun, Gede juga mengakui bahwa wilayah pinggiran kota masih banyak yang belum tersentuh perbaikan. Penyebabnya, selain keterbatasan tenaga teknis, juga minimnya armada dan peralatan pendukung.

“Tahun ini kami rencanakan pemasangan sekitar 717 lampu LED 30 watt di wilayah pinggiran. Sedangkan pusat kota sudah relatif cukup terang,” tambahnya.

Selain mengganti lampu, Dishub juga berencana menambah penerangan di titik-titik tengah antara dua tiang PJU yang jaraknya terlalu jauh, seperti di Jl. Diponegoro, Jl. Mayjend Sungkono, dan Jl. Mayor Bismo.

“Selama ini jarak antar-tiang PLN ada yang sampai 70 meter. Karena itu di beberapa ruas seperti Jl. Kapten Tendean, kami akan menambah lampu di tengah untuk memaksimalkan pencahayaan,” tandasnya.

Masyarakat berharap agar langkah perbaikan ini segera terealisasi. Sebab, penerangan jalan bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan nyawa pengguna jalan.(red.al)