KEDIRI, matacandra.online – Keberadaan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) yang kini menampung sekitar 100 siswa di Gedung BKPSDM Kabupaten Kediri menarik perhatian berbagai daerah, baik dari Jawa Timur maupun luar provinsi.
Sejumlah pemerintah daerah bahkan melakukan studi tiru untuk mempelajari sistem pendidikan, pola belajar, hingga pengelolaan SRMA Kediri yang dianggap berhasil memberi akses pendidikan gratis bagi anak dari keluarga kurang mampu.
Disiapkan Lahan 7,5 Hektar
Ke depan, Pemkab Kediri telah menyiapkan lahan seluas 7,5 hektar untuk pengembangan SRMA. Fasilitas baru tersebut diharapkan semakin mendukung kualitas pendidikan sekaligus memperluas daya tampung siswa.
Kunjungan dari Madiun
Menurut Ariyanto, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, pekan ini rombongan dari Madiun datang untuk melihat langsung sistem yang berjalan di SRMA.
“Sebanyak 50 orang dari Madiun ingin mengetahui pola pengembangan pendidikan, sarana prasarana, sistem asrama, hingga pengelolaan administrasi sekolah,” jelasnya.
Ia menambahkan, di Madiun sendiri belum ada Sekolah Rakyat, sehingga mereka ingin belajar dari konsep yang lebih dulu dikembangkan oleh Pemkab Kediri.
Dilirik Banyak Daerah
SRMA Kediri selama ini memang menjadi rujukan berbagai daerah. Banyak tamu dari Jawa Timur maupun luar provinsi datang untuk mengetahui model pendidikan yang dianggap cepat, terfokus, dan menyentuh masyarakat kurang mampu.
“Ini bagian dari ikhtiar kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Semua fasilitas di SRMA gratis dan berbasis asrama. Kami tentu menyambut baik setiap kunjungan studi tiru,” pungkas Ariyanto.
Dengan konsep yang sudah teruji, SRMA Kediri berpotensi menjadi model pendidikan alternatif yang dapat direplikasi di berbagai daerah Indonesia.(red.al)
0 Komentar