Surabaya, matacandra,online — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat asal Jawa Timur yang bermukim di Kepulauan Riau (Kepri) untuk terus menjaga kekompakan sekaligus berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah perantauan. Ajakan tersebut disampaikan Khofifah dalam kunjungan kerja dan pertemuan bersama warga Jatim di Kepri yang digelar baru-baru ini.
Khofifah menekankan bahwa hubungan emosional dan sosial antara perantau Jatim serta tanah kelahiran harus tetap terjaga sebagai modal penting memperkuat konektivitas sosial dan ekonomi. Menurutnya, masyarakat Jatim di Kepri memiliki peran strategis untuk memperluas kerja sama antardaerah.
“Kami berharap warga Jatim di Kepri tetap guyub, rukun, dan trengginas. Keterlibatan aktif panjenengan semua dapat memperkokoh persaudaraan sekaligus membuka ruang yang lebih luas bagi kerja sama perdagangan, usaha, dan investasi antara Jatim dan Kepri,” ujar Khofifah dalam keterangan resminya, Senin.
Pemprov Jatim Dorong Kolaborasi Ekonomi hingga Kebudayaan
Khofifah menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap mendukung pengembangan potensi kedua wilayah melalui kerja sama lintas sektor, antara lain perdagangan, pertanian, pendidikan, kebudayaan, maritim hingga sektor industri kreatif.
Ia berharap forum komunikasi antara masyarakat Jatim dan pemerintah daerah Kepri dapat menjadi sarana mengidentifikasi peluang baru, baik untuk peningkatan usaha maupun penguatan pasar antardaerah.
“Kesuksesan memperluas pasar dan meningkatkan daya saing ekonomi sangat bergantung pada kemitraan solid antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Sinergi ini perlu diperkuat melalui peningkatan SDM, akses pasar yang lebih luas, serta pemanfaatan teknologi digital dalam mempromosikan produk unggulan daerah,” tegas Khofifah.
Kepri Disebut Sebagai Contoh Harmoni Antarsuku
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyambut kedatangan Khofifah dan menegaskan bahwa Kepri merupakan wilayah dengan tingkat keberagaman sangat tinggi. Berdasarkan data pemerintah daerah, komposisi penduduk Kepri terdiri dari suku Melayu 29,5 persen, Jawa 22,93 persen, Batak 12,7 persen serta suku lain seperti Minang dan Tionghoa.
Meski heterogen, Ansar menyebut masyarakat Kepri mampu menjaga harmoni. Sejak 2022 hingga 2025, Kepri menempati posisi tiga besar nasional dalam indeks toleransi dan moderasi beragama.
“Kepri adalah wilayah perbatasan dengan aktivitas ekonomi yang dinamis sehingga banyak masyarakat dari berbagai provinsi datang dan menetap. Kehadiran warga Jatim menjadi salah satu kekuatan penting dalam menjaga kerukunan dan membangun iklim sosial yang kondusif,” kata Ansar.
Harapan Warga Jatim di Perantauan
Ketua Paguyuban Masyarakat Jawa Timur di Kepri, Imam Tohari, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Gubernur Khofifah. Ia berharap kunjungan ini membuka peluang kerja sama baru yang berdampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan warga Jatim di Kepri.
“Kami berharap hadirnya Ibu Gubernur dapat memperluas kerja sama terutama di bidang ketenagakerjaan dan perdagangan, sehingga ekonomi masyarakat asal Jatim di Kepri semakin meningkat,” ujar Imam.(red.al)

0 Komentar