BANDA ACEH, matacandra,online – Sudah hampir dua pekan, Reza Munawir (39), warga Aceh Besar, hidup dalam gelap. Listrik di rumahnya tak kunjung menyala sejak bencana melanda Aceh. Dalam kondisi serba terbatas, ia terpaksa bolak-balik ke warung kopi hanya untuk mengisi daya ponsel dan perangkat kerja yang menjadi tumpuan penghasilannya.
“Aceh Besar memang tidak kebanjiran, tapi lampu mati total. Pak Bahlil, lampu di rumah saya belum menyala,” keluh Reza dengan suara kesal.
Pemadaman listrik dan internet membuat aktivitas warga terganggu. Banyak warung makan tutup, sebagian wilayah kekurangan air bersih, dan kehidupan berjalan tersendat.
Klaim Pemerintah Kontras dengan Kondisi Lapangan
Kekesalan warga muncul setelah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pemulihan listrik di Aceh telah mencapai 97 persen. Namun kenyataan di banyak desa Aceh Besar dan Banda Aceh bertolak belakang: malam tetap gelap, warga berebut colokan di warkop yang memakai genset.
“Kalau telat datang, pasti penuh. Semua orang nyari cahaya ke warkop,” kata Reza.
Listrik Hidup Bergilir, Mati Lebih Lama
Situasi tak lebih baik di Banda Aceh. Dani Randi, warga setempat, mengungkapkan bahwa listrik kini menyala bergilir, namun tak stabil.
“Hidupnya sebentar, matinya lama. Belum sempat nyalain air, istri masak, lampu mati lagi,” keluhnya.
Dani dan istrinya terpaksa membeli genset demi mempertahankan usaha konveksi mereka, walau biaya operasional melonjak drastis.
“Kondisi begini usaha harus tetap jalan, walaupun keluar uang banyak,” ujarnya.
Dani sempat berharap listrik bakal normal pada Sabtu (6/12/2025), namun hingga Minggu, harapan itu belum jadi kenyataan.
“Kami tunggu saja. Semoga benar-benar hidup, jangan PHP,” katanya.
Air Tak Mengalir, Gelap di Mana-mana
Fira, warga Krueng Cut, Baet, Aceh Besar, menghadapi kesulitan berlapis. Selain listrik padam, air PDAM tak mengalir lebih dari sepekan.
“Kompleks gelap total. Suami saya cari air ke masjid atau rumah saudara, hanya untuk kebutuhan dasar,” ujarnya.
Ia mengaku tak bisa memasak dan terpaksa membeli makanan setiap hari. “Listrik dan air itu kebutuhan dasar. Tanpa itu, hidup benar-benar sulit.”
Bahlil Janji: “Malam Ini Nyala Semua, Pak Presiden”
Saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto meninjau Jembatan Bailey Teupin Mane di Bireuen, Bahlil kembali menegaskan bahwa seluruh Aceh bakal menyala malam itu juga.
“Malam ini nyala semua, Pak. Sudah 97 persen,” katanya dalam tayangan Breaking News Kompas TV.
Presiden Prabowo mengapresiasi laporan tersebut dan langsung menugaskan KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai komandan satuan tugas percepatan perbaikan jembatan terdampak bencana.
“Karena beliau punya pasukan zeni dan konstruksi, jadi bisa segera membantu," ujar Prabowo.
Instansi Bergerak, Warga Menunggu Kepastian
Prabowo menyebut seluruh instansi telah bekerja sigap bersama pemerintah daerah, TNI–Polri, hingga masyarakat. Namun, di banyak titik, warga masih menunggu satu hal yang paling mereka butuhkan: lampu benar-benar menyala.
Bagi Reza, Dani, Fira, dan ribuan warga lain, janji pemulihan 97 persen belum mereka lihat nyatanya.
Mereka hanya berharap: jangan sampai klaim lebih cepat daripada pekerjaan di lapangan.(red.al)

0 Komentar